Beberapa Kejadian Saat Kiamat

Beberapa Kejadian Saat Kiamat إِذَا السَّمَاءُ انْفَطَرَتْ ﴿۱﴾ وَإِذَا الْكَوَاكِبُ انْتَثَرَتْ ﴿۲﴾ وَإِذَا الْبِحَارُ فُجِّرَتْ ﴿٣﴾ وَإِذَا الْقُبُورُ بُعْثِرَتْ ﴿٤﴾ عَلِمَتْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ وَأَخَّرَتْ…

Agar Bencana Tidak Menimpa Kita

Bencana yang Allah timpakan ke negeri kita seakan tiada hentinya. Koran, televisi, radio, jejaring sosial, serta media masa lainnya tak lelah memberitakan bencana yang tengah menimpa saudara kita. Banyak orang beranggapan, bahwa bencana yang silih berganti menerpa negeri ini, murni kejadian alam semata. Namun, mereka lupa, atau pura-pura lupa; siapakah yang telah memerintahkan angin bertiup, sehingga ia membawa awan penyebab hujan pembawa banjir dan tanah longsor. Mereka lupa; siapakah yang mengatur pergerakan lempeng bumi penyebab gempa; siapakah yang mengatur tekanan perut bumi penyebab bencana vulkanik. Ya, Dialah Allah, Penguasa alam semesta. Semua musibah datangnya dari Allah. Allah berfirman:

(( مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلا بِإِذْنِ اللَّهِ ))

“Tidak ada sesuatu musibahpun yang menimpa seseorang, kecuali denga izin Allah.”  [QS. At Taghabun: 11] Read more about Agar Bencana Tidak Menimpa Kita

ADAB PENUNTUT ILMU BAGI DIRI SENDIRI

Betapa sangat butuhnya seorang penuntut ilmu kepada adab dalam perjalanannya menimba ilmu, karena dengan adablah seseorang akan sukses dan berhasil memperoleh ilmu yang berkah.

 

Al imam Ibnu qoyyim Al Jauziyah berkata : “Adab seseorang merupakan alamat kebahagiaan dan kesuksesannya. Dan sedikitnya adab adalah alamat kesengsaraan dan kebinasaannya , maka tidaklah kebaikan dunia dan akhirat itu diperoleh seperti dengan cara adab, dan tidaklah sebab terhalangnya kebaikan dunia dan akhirat semisal dengan sebab sedikitnya adab. ( Madarijus Salikin : 2/368).

Read more about ADAB PENUNTUT ILMU BAGI DIRI SENDIRI

KENALI NAJIS BAGIAN 2

Pada edisi sebelumnya kita telah membahas hakekat najis maknawi dan cara mensucikannya. Maka pada edisi kali ini kita akan bersama sedikit menyelami permasalahan najis hissi (terindra). Selamat menuntut ilmu.

KAEDAH PENTING

Dalam kamus Islam asal dari segala sesuatu adalah mubah dan suci. Tidak boleh kita memvonis sebuah benda itu nasjis kecuali dengan dalil. Dalam kaedah fiqhiyah dinyatakan

Read more about KENALI NAJIS BAGIAN 2

Pelajaran Aqidah dari Surat At-Takwir

(Kemuliaan dan Keagungan Al-Qur’an)

“Sesungguhnya Al Qur’aan itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril), yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai ‘Arsy, yang ditaati di sana (di alam malaikat) lagi dipercaya. Dan temanmu (Muhammad) itu bukanlah sekali-kali orang yang gila. Dan sesungguhnya Muhammad itu melihat Jibril di ufuk yang terang. Dan dia (Muhammad) bukanlah orang yang bakhil untuk menerangkan yang ghaib. Dan Al Qur’an itu bukanlah perkataan syaitan yang terkutuk, maka ke manakah kamu akan pergi? Al Qur’an itu tiada lain hanyalah peringatan bagi semesta alam, (yaitu) bagi siapa di antara kamu yang mau menempuh jalan yang lurus. Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam.”

  Read more about Pelajaran Aqidah dari Surat At-Takwir

KENALI NAJIS

Pada edisi sebelumnya kita telah membahas hakekat najis maknawi dan cara mensucikannya. Maka pada edisi kali ini kita akan bersama sedikit menyelami permasalahan najis hissi (terindra). Selamat menuntut ilmu.

KAEDAH PENTING

Dalam kamus Islam asal dari segala sesuatu adalah mubah dan suci. Tidak boleh kita memvonis sebuah benda itu nasjis kecuali dengan dalil. Dalam kaedah fiqhiyah dinyatakan

“Bahawa asal dari segala sesuatu adalah suci, (tidak dihukumi najis) sampai datang dalil yang menyatakan bahwa hal itu najis.” [Shohih Fiqh As Sunnah 1/78] Read more about KENALI NAJIS

KENALI NAJIS DAN CARA MEMBERSIHKANNYA (BAGIAN 1)

 

KENALI NAJIS DAN CARA MEMBERSIHKANNYA 

Najis adalah suatu istilah yang tidak asing dalam Islam. Najis merupakan suatu katauntuk mengungkapkan sesuatu yang jelek dan kotor lagi harus dijauhi. Dalam Islamsendiri najis dibagi dua, najis maknawi (abstrak) dan najis khissi (materiil). Dan yang paling wajib dimengerti dan dijauhi sekaligus disucikan adalah najis maknawi, oleh karena itu sebelum kita membahas najis khissi, pada edisi kali ini kita sajikan dengan ringkas pembahasan najis maknawi, semoga bermanfaat. Read more about KENALI NAJIS DAN CARA MEMBERSIHKANNYA (BAGIAN 1)

Jauhilah Banyak Prasangka…!

Tatkala bertemu seorang teman, terkadang ada suatu ucapan dan tingkah laku yang membuatkita bertanyatanya, mengapa dia berbuat yang demikian ?. Sehingga terbetik dalam hati prasangkaburuk kepada sesama saudara muslim, padahal Allah Ta’ala telah berfirman :  

﴿ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيراً مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضاً أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتاً فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ ﴾

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah saling menggunjing satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakandaging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalahkepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. ( QS. Hujurat : 12 ). Read more about Jauhilah Banyak Prasangka…!

KEBERSIHAN DALAM ISLAM

KEBERSIHAN DALAM ISLAM

Agama Islam adalah agama yang paling peduli dengan kebersihan, banyak sekali perintah dan anjuran dalam syariat Islam yang mengarahkan agar kita cinta kebersihan dan kesucian, diantaranya adalah firman Allah :

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ

“Sesunguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” [Q.S. Al-Baqarah : 222]

Juga terdapat dalam hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam :

Read more about KEBERSIHAN DALAM ISLAM

Pelajaran Aqidah dari Surat An-Naba (2) (Tentang Surga dan Neraka)

(Tentang Surga dan Neraka)

Pertama: Neraka Yang Sangat Mengerikan  

إِنَّ جَهَنَّمَ كَانَتْ مِرْصَادًا ﴿۲۱﴾ لِلطَّاغِينَ مَآبًا ﴿۲۲﴾ لَابِثِينَ فِيهَا أَحْقَابًا ﴿۲٣﴾ لَا يَذُوقُونَ فِيهَا بَرْدًا وَلَا شَرَابًا ﴿۲٤﴾ إِلَّا حَمِيمًا وَغَسَّاقًا ﴿۲٥﴾ جَزَاءً وِفَاقًا ﴿۲٦﴾إِنَّهُمْ كَانُوا لَا يَرْجُونَ حِسَابًا ﴿۲٧﴾ وَكَذَّبُوا بِآيَاتِنَا كِذَّابًا ﴿۲٨﴾ وَكُلَّ شَيْءٍ أَحْصَيْنَاهُ كِتَابًا ﴿۲٩﴾ فَذُوقُوا فَلَنْ نَزِيدَكُمْ إِلَّا عَذَابًا ﴿٣۰﴾

Sesungguhnya neraka Jahannam itu (padanya) ada tempat pengintai, lagi menjadi tempat kembali bagi orang-orang yang melampaui batas, mereka tinggal di dalamnya berabad-abad lamanya, mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula mendapat) minuman, sebagai pambalasan yang setimpal. Sesungguhnya mereka tidak berharap (takut) kepada hisab, dan mereka mendustakan ayat-ayat Kami dengan sesungguh- sungguhnya. Dan segala sesuatu telah Kami catat dalam suatu kitab. Karena itu rasakanlah. Dan Kami sekali-kali tidak akan menambah kepada kamu selain daripada azab.” (An-Naba’: 21-30) Read more about Pelajaran Aqidah dari Surat An-Naba (2) (Tentang Surga dan Neraka)