RESUME & Audio”Menjaga Hidayah Jalan Menuju Jannah

KAJIAN USTADZ ABU QOTADAH AL ATSARY

Bismillah. Assalamualaikum warohmatullah wabarokatuh. Alhamdulillah hamdan katsiron thoyyiban mubarokan fih kamaa yuhibbu Robbuna wa yardho, wa asyhadu alla ilaha illallah wahdahu laa syarika lah wa asy-hadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rosuluh.

Judul kita di pagi yang berbahagia ini atas permintaan panitia adalah menjaga hidayah sehingga kita mendapatkan surganya Allah subhanahu wa ta’ala, kaum muslimin pemirsa yang dirahmati Allah ta’ala. “Teguh dan tegar seorang mukmin berada didalam hidayah dan diatas petunjuk adalah sesuatu yang dituntut kepada muslim muslimah, mukmin mukminah”terlebih kita berada di dalam zaman penuh fitnah, fitnah ini yang mampu menyeret kita kedalam jurang kesesatan, dan fitnah begitu dahsyat dari berbagai bentuk maksiat hari ini. fitnah yang tentunya dahsyat bukan seperti zaman dulu, karena kita tentunya mengenal di era digital, di era globalisasi dan informasi. Kita berada di zaman kebaikan mudah dicari dan keburukan senantiasa hadir di tengah-tengah kita.Dulu kita mungkin melihat orang bermaksiat dalam bentuk media, orang punya televisi pada tahun 90 an, dahulu orang 1 kampung hanya punya televisi 1-2 orang,

Demikian juga mungkin hal-hal yang lain zaman dulu, contohnya bioskop itu hanya 1 atau 2 orang yang mampu membeli tiketnya (bukan berarti itu dibolehkan) tapi hari ini semua itu berada di sekitar kita, itu adalah apa yang kita miliki seperti Hp, Internet, dll. artinya semua kebaikan mudah dicari dan keburukan pun mudah untuk dicari. sebagaimana kita juga akan mampu mengenal orang-orang baik seperti para ulama untuk mengetahui biografi ataupun tulisan mereka. Di era digital ini, keilmuan yang tadinya mahal bisa menjadi murah, seorang ustadz kalau harus memiliki kitab syarah bukhari harus mengeluarkan uang jutaan rupiah, namun saat ini kita hanya cukup membeli kuota dan banyak kita yang bisa kita kumpulkan, dan semua ceramah bisa kita kumpulkan dalam waktu yang sama, alhamdulillah ini adalah kemudahan yang dibukakan oleh Allah kepada kita semua. artinya ini adalah dai-dai yang menyerukan kita untuk ke surga, namun kita juga perlu tahu bahwa ada juru-juru dakwah yang menyerukan kita ke jurang neraka. itulah Fitnah Internet Kaum muslimin yang dirahmati Allah subhanahu wa ta’ala, ini lah yang menuntut kepada kita semua dituntut untuk membekali diri agar komitmen tangguh kuat diatas kebenaran. dari sisis itu semua kita sebagai kaum muslimin dituntut untuk mempelajari islam lebih benar, karena tadi telah disebutkan bahwa islam adalah agama yang penuh rohman dan menciptakan kasih sayang. Sebagaimana yang telah tertera dalam kalimat “bismillahirrahmanirrahim” inilah ayat-ayat yang begitu jelas bahwa Allah disifati dengan sifat rohmah.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman “tidaklah aku mengutusmu muhammad, adalah untuk rahmat bagi seluruh alam semesta” Itu artinya rahmat juga berlaku untuk orang kafir dan seluruh makhluk.

Kaum muslimin jamaah yang dirahmati Allah subhanahu wa ta’ala, kita dituntut untuk mengamalkan islam dengan benar.Catat oleh kita sebelum saya menyampaikan materi :  ada 4 poin penting yang sering saya sampaikan :

 1. Jalan kebenaran itu hanyalah islam, dan inilah jalan yang akan menyampaikan kita kepada kebahagiaan yaitu syurga.

 2. Islam itu adalah agama yang sempurna, agama yang mengajarkan seluruh aspek kehidupan, dari sisi apa ? kita beragama, bermuamalah, bahkan islam ini mengajari kita hal kehidupan pribadi sehari-hari seperti buang hajat.

3. Islam itu agama yang penuh ilmu, islam tidak berkaitan dengan budaya 1 tempat ataupun negara tertentu, namun islam itu adalah yang datang dari Allah dan datang dari Rasulnya, tidak ada sesuatu yang datang kepada seorang mumkin kecuali itu datang dengan ilmu. dimana datang dengan pemahaman sahabat, tabiin, tabi’ut tabi’in. kita berikan contoh sederhana agar kita faham dengan islam, semua apa yang datang dari islam adlaah dengan ilmu, contoh : pakaian dalam islam bukan berkaitan dengan warna atau bentuknya, tapi islam mengajarkan kaidahnya, yaitu menutup aurot. bagi perempuan ada 2 pendapat, pendapat pertama seluruh jasad peremuan adalah aurat, sedangkan pendapat kedua adalah wanita semuanya aurot kecuali wajah dan telapak tangan. batasan kedua yaitu yang menerangkan bahwa pakaian wanita tidak boleh menyerupai lelaki atau sebaliknya dan pakaian orang muslim tidak boleh menyerupai pakaian orang kafir, ini semua ktia ketahui dengna apa ? ilmu. islam itu indah, perbedan-perbedaan yang berkaitan dengan ijtihadiah semua berkaitan dengan ilmu, dan kita jg harus faham tentang islam. Islam itu tidak ada sama sekali yang berkonsekwensi radikal, sekalipun itu pembahasan berkaitan dengan radikal, semua tidak ada. karena islam semua berkaitan dari semua sendi-sendinya.

4. Semua syariat yang ada dalam islam,baik yang berkaitan dengan iman dan akidah itu semua menciptakan keadilan, dan yang kedua adalah ihsan. Saya akan berikan contoh disini ada 3 poin:

1. Mengikhlaskan ibadah kepada allah ini adalah pokok asaz keadilan dan pokok asaz dalam islam. Kenapa banyak kisah-kisah raja terdahulu dzolim (fir’aun, namrud, dll) karena semua memiliki pemikiran bahwa itu akan mengancam kerajaannya.

2. Jika kita melihat syariat itu semuanya penuh dengan keadilan dan ihsan, contohnya bahwa Allah mensyariatkan Zakat, ini menunjukkan bentuk keadilan Allah atas harga yang didapatnya dengan cara mengeluarkan harta sebagian / tidak semua dari hartanya, baik itu harta yang mencapai nishob ataupun harta tahunan, itu semua artinya syariat islam semuanya adil. sisi lain ihsan, artinya kita ihsan sessama  manusia, ini akan mengurangi pembunuhan pencurian perampokan ketikdakstabilan ekonomi, dll. tidak akan ada statement “orang yang mengamalkan islam itu artinya radikal”, bahkan sampai bentuk akhlakpun ihsan/keadilam.

dan keadilan islam bukan hanya sesama manusia, contohnya Nabi Shalallahu alaihi wa salam melarang qodho hajat dengan tulang atau kotoran binatang, kenapa ? karena 2 benda tersebut makanan saudara kita dari kalangan jin, jangan kita mendzolimi mereka. itu artinya islam mengajarkan kita untuk menciptakan keadilan, contoh lain seperti kita dilarang kencing dilubang, kenapa ? karena itu adalah rumah jin, makanya antum harus hati-hati atas larangan ini, karena islam itu adalah agama yang menciptakan ketentraman dan juga keamanan.

dengan itu pastikan setiap yang tidak menciptakan keadilan dan ihsan itu artinya bukan dari islam, kalau mengandung makna tidak adil atau tidak ihsan itu artinya tidak islam. contoh : Puasa tiap hari, kenapa ? karena contoh istrinya terdzolimi, anak terlantar. karena pasti terdzolimi tiap hari. Contohlain seperti shodaqoh yang kita keluarkan kepada orang lain, yang seharusnya shodaqoh paling utama tentunya kepada keluarga agar tidak terlantar.

nah inilah hal yang wajib kita fahami.  Kemudian kita lanjutkan dengan judul pokok yaitu “menjaga hidayah jalan menuju surga”Allah subhanahu wa ta’ala menjelaskan dengan  firmannya :

‎إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنتُمْ تُوعَدُونَ

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah“ kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kalian takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu“. (Surah Fushshilat Ayat 30)

– 3 Kesempatan penting yang disebutkan para ulama, bahwa malaikat akan turun kepada kita yaitu

1. Ketika sakaratul maut.

2. Ketika di alam kubur.

3. Ketika di hari kiamat dimana manusia dibangkitkan dalam keadaan telanjang.

Siapa yang dijaga Allah di dunia ini dari fitnah syahwat, syubuhat, bidah dll (dijaga dengan hidayahnya) dan meninggalkan dunia ini dengan tauhid, maka Allah pastinya akan menjaga kita di akherat.Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,

مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ دَخَلَ الجَنَّةَ

”Barangsiapa yang akhir perkataannya sebelum meninggal dunia adalah ‘lailaha illallah’, maka dia akan masuk surga” (Hadist Riwayat Abu Daud)

kemudian istiqomah di atas ketaatan, sebagaimana dalam sebuah hadist :

‎ يُبعَثُ كُلُّ عَبْدٍ عَلَى مَا مَاتَ عَلَيْهِ

“Setiap orang akan dibangkitkan sesuai kematiannya.” (HR. Muslim)

dan manusia juga akan dibangkitkan dalam keadaan yang beragam, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman :

‎يَوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوهٌ وَتَسْوَدُّ وُجُوهٌ ۚ فَأَمَّا الَّذِينَ اسْوَدَّتْ وُجُوهُهُمْ أَكَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ فَذُوقُوا الْعَذَابَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْفُرُونَ

Artinya : “Pada hari yang di waktu itu ada muka yang putih berseri, dan ada pula muka yang hitam muram. Adapun orang-orang yang hitam muram mukanya (kepada mereka dikatakan): “Kenapa kamu kafir sesudah kamu beriman? Karena itu rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu”. (Surat Ali ‘Imran Ayat 106) Para jamaah yang dirahmati Allah subhanahu wa ta’ala, para sahabat dan ulama sangan memperhatikan bagian ini. Bagian terakhir yang ingin saya sampaikan, kita melihat hadist dari ‘Abdullah bin ‘Amr Radhiyallahu anhuma, beliau berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

‎لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَأْخُذَ اللهُ شَرِيطَتَهُ مِنْ أَهْلِ اْلأَرْضِ فَيَبْقَى فِيهَا عَجَاجَةٌ لاَ يَعْرِفُونَ مَعْرُوفًا وَلاَ يُنْكِرُونَ مُنْكَرًا.

‘Tidak akan tiba hari Kiamat hingga Allah mengambil orang-orang baik dari penduduk bumi, sehingga yang tersisa hanyalah orang-orang yang jelek, mereka tidak mengetahui yang baik dan tidak mengingkari yang munkar.’

1. Rasulullah menjelaskan poin pertama : sumber keburukan suatu bangsa/negara itu disebutkan sebabnya dalam hadist ini. Apa sumber kehidupan yang akan timbul dari seluruh penjuru dunia ?

   – 1. Perginya tokoh-tokoh yang berilmu,

   – 2. perginya/wafatnya orang-orang shaleh (ahli ibadah),

   – 3. Apabila munculnya ditengah-tengah kita yang dimana dia bukan orang berilmu namun berbicara tentang ilmu dan itu menjadi syubhat untuk kita dan ini sumber keburukan,

   – 4. apabila kebodohan sudah merajalela, ini akan terjadi apabila kita sudah tidak mengenal islam, baik itu rincian ataupun kaidah-kaidah hukum bahkan shalat saja kita tidak tahu, bahkan ada saudara kita yang pergi haji pergi umroh namun tidak tahu perkara shalat dalam perjalanannya. dan yang terpenting perlu kita catat adalah semakin minimnya kita mempelajari islam. Apakah pernah contohnya kita mengajak keluarga kita untuk mempelajari agama islam ? pernahkan antum membayar mahal untuk les sifat shalat nabi ? jawab dalam diri antum masing-masing. Jalan keluar dari ini semua, adalah sebagai berikut :

1. Harus mengambil kebenaran dari sumbernya (Al Qur’an, Sunnah, dan Pemahaman para shabat). Dari sini kita wajib mengetahui bahwa orang yang cinta kepada islam harus mempelajari itu semua jika ingin dikatakan dia cinta terhadap islam. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman :

 ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لاَ رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ

Artinya : “Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan pada nya dan petunjuk bagi orang yang bertakwa.” (Surah Al Baqoroh ayat 2) Sekarang kita tanya kepada diri kita, sudah tamatkah kita mempelajari kitab-kitab para ulama ?  Lalu kita berkata cinta islam namun kita mempelajari kitab saja enggak, hanya menonton ilmu dari youtube dll. apakah layak kita dikatakan cinta islam dan merujuk pada Al Qur’an, Sunnah dan pemahaman sahabat ? Rasulullah memberikan kita solusi agar senantiasa kita istiqomah berada dalam jalan yang haq ini, yaitu :

a. Jauhi setiap kesesatan, maksiat, kekufuran, kesyirikan, bid’ah. Tutuplah semua pintu tersebut dan kita harus membentengi itu semua, tinggalkan semua itu dan bentengi itu semua.

b. Mendekat kepada orang-orang alim, ulama, orang shaleh.

 من يرد الله به خيرا يفقهه في الدين (رواه البخاري)

”Barang siapa yang dikehendaki oleh Allah kebaikan, maka Dia akan memberikan pemahaman tentang dien (agama)kepadanya .”(Hadist Riwayat Imam al-Bukhari)

c. Meninggalkan semua yang dilakukan orang awam bukan berarti kita tidak mencintai orang awam, jangan mengikuti jejak mereka karena mereka bukanlah sumber ilmu.

e. Menjauhi semua sekte dan kelompok yang menyimpang, para ulama menyatakan sumber kesesatan ada 4 : khawrij, mu’tazilah, rafidah, qodariah. maka itu semua harus kita hindari.

f. Dimana seorang mukmin wajib membekali dirinya dengan kekuatan iman takwa dan kembali kepada Allah yaitu Istighfar kepada Allah.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَآمِنُوا بِرَسُولِهِ يُؤْتِكُمْ كِفْلَيْنِ مِنْ رَحْمَتِهِ وَيَجْعَلْ لَكُمْ نُورًا تَمْشُونَ بِهِ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ۚ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Hai orang-orang yang beriman (kepada para rasul), bertakwalah kepada Allah dan berimanlah kepada Rasul-Nya, niscaya Allah memberikan rahmat-Nya kepadamu dua bagian, dan menjadikan untukmu cahaya yang dengan cahaya itu kamu dapat berjalan dan Dia mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Surah Al Hadid 28). Berlindung dari fitnah, salah satunya orang mukmin diajarkan membaca doa ketika tasyahuh dimana terdapat doa memohon perlindungan dari fitnah kesesatan dan fitnah dajjal.

h. Berdoa kepada Allah, bagaimana caranya ? ya kita berdoa, contohnya

i. Orang mukmin itu wajib menghindari pintu-pintu fitnah/keburukan,

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

‎إِنَّ بَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ، يُصْبِحُ الرَّجُلُ فِيهَا مُؤْمِنًا وَيُمْسِي كَافِرًا وَيُمْسِـي مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا، اَلْقَاعِدُ فِيهَا خَيْرٌ مِنَ الْقَائِمِ وَالْقَائِِمُ خَيْـرٌ مِنَ الْمَاشِي، وَالْمَاشِي فِيهَا خَيْرٌ مِنَ السَّاعِي، فَكَسِّرُوا قِسِيَّكُمْ وَقَطِّعُوا أَوْتَارَكُمْ وَاضْرِبُوا بِسُيُوفِكُمُ الْحِجَارَةَ، فَإِنْ دُخِلَ عَلَى أَحَدِكُمْ فَلْيَكُنْ كَخَيْرِ ابْنَيْ آدَمَ.

‘Sesungguhnya menjelang datangnya hari Kiamat akan muncul banyak fitnah besar bagaikan malam yang gelap gulita, pada pagi hari seseorang dalam keadaan beriman, dan menjadi kafir di sore hari, di sore hari seseorang dalam keadaan beriman, dan menjadi kafir pada pagi hari. Orang yang duduk saat itu lebih baik daripada orang yang berdiri, orang yang berdiri saat itu lebih baik daripada orang yang berjalan dan orang yang berjalan saat itu lebih baik daripada orang yang berlari. Maka patahkanlah busur-busur kalian, putuskanlah tali-tali busur kalian dan pukulkanlah pedang-pedang kalian ke batu. Jika salah seorang dari kalian dimasukinya (fitnah), maka jadilah seperti salah seorang anak Adam yang paling baik (Habil).’” (HR. Imam Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan al-Hakim).
j. Bersabarlah atas apa yang terjadi, kesabaran yang disertai dengan kelembutan dan kehati-hatian dalam bersikap, itu adalah jalan istiqomah kita berada dalam hidayah.

Pesan dari Rasulullah ketika kita berada di masa fitnah,  Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

إِنَّهُ سَتَكُونُ أُمَرَاءُ تَعْرِفُونَ وَتُنْكِرُونَ فَمَنْ أَنْكَرَ فَقَدْ بَرِئَ وَمَنْ كَرِهَ فَقَدْ سَلِمَ، وَلَكِنْ مَنْ رَضِيَ وَتَابَعَ. قَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ، أَفَلَا نُقَاتِلُهُمْ؟ قَالَ: لَا، مَا صَلَّوْا لَكُمُ الْخَمْسَ

“Sungguh akan ada pemimpin-pemimpin yang kalian kenal (kebaikan mereka, -pen.) dan kalian ingkari (kemaksiatan mereka, -pen.). Barang siapa mengingkari kemaksiatannya, dia terlepas dari tanggung jawab; dan barang siapa membencinya, dia selamat, tetapi (yang berdosa adalah) mereka yang ridha dan ikut.” Sahabat bertanya, “Bolehkah kami memerangi mereka?” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidak boleh, selama mereka mengerjakan shalat lima waktu bersama kalian.” (Hadist Riwayat Imam Ahmad)

Kaum muslimin jamaah yang dirahmati Allah subhanahu wa ta’ala, kita berdoa semoga kita dilindungi dari semua fitnah-fitnah yang muncul dengan mengamalkan kaidah-kaidah yang telah saya sampaikan,

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam menggambarkannya dengan bagai menggenggam bara api, dan itu sangatlah berat. maka dari itu istiqomah hanya bisa dicapai dengan orang-orang yang memiliki kekuatan fisik, iman, ilmu dan ketangguhan, karena memang di masa itu harus memiliki kekuatan memperjuangkan kebenaran ini adalah dengan kekuatan orang-orang pilihan.  Allah subhanahu wa ta’ala berfirman :

 وَاذْكُرْ عِبَادَنَا إِبْرَاهِيمَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ أُولِي الْأَيْدِي وَالْأَبْصَارِ

“Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishaq dan Ya’qub yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi”. (Surat Shad Ayat 45) Demikianlah materi yang dapat saya sampaikan pagi hari ini, mudah-mudahn bermanfaat untuk kita semua. Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu an laa ilaaha ilaa anta  astaghfiruka wa atuubu ilaika. Assalamualaikum warohmatullah wabarokatuh. =====================Resume Kajian Islam Ilmiah Ustadz Abu Qotadah Al Atsary – Memelihara Hidayah Jalan Menuju Jannah Lokasi : Ma’had Al Ukhuwah Sukoharjo – Jawa TengahAhad, 11 Rabi’ul Tsani 1441 H / 8 Desember 2019

Penulis : Wahyu Mustika@wahyu_abuabdurrahman wa:081380686144 Catatan : Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan kata, kalimat, ayat maupun hadist, silahkan bisa menghubungi penulis untuk penyempurnaan, Resume ini diketik sebagai bahan tambahan murojaah faedah kajian islam ilmiah.

Barokallahu Fiikum

Download MP3

[sdm_download id=”1445″ fancy=”0″]