Pelajaran Aqidah dari Surat An-Naba (2) (Tentang Surga dan Neraka)

(Tentang Surga dan Neraka)

Pertama: Neraka Yang Sangat Mengerikan  

إِنَّ جَهَنَّمَ كَانَتْ مِرْصَادًا ﴿۲۱﴾ لِلطَّاغِينَ مَآبًا ﴿۲۲﴾ لَابِثِينَ فِيهَا أَحْقَابًا ﴿۲٣﴾ لَا يَذُوقُونَ فِيهَا بَرْدًا وَلَا شَرَابًا ﴿۲٤﴾ إِلَّا حَمِيمًا وَغَسَّاقًا ﴿۲٥﴾ جَزَاءً وِفَاقًا ﴿۲٦﴾إِنَّهُمْ كَانُوا لَا يَرْجُونَ حِسَابًا ﴿۲٧﴾ وَكَذَّبُوا بِآيَاتِنَا كِذَّابًا ﴿۲٨﴾ وَكُلَّ شَيْءٍ أَحْصَيْنَاهُ كِتَابًا ﴿۲٩﴾ فَذُوقُوا فَلَنْ نَزِيدَكُمْ إِلَّا عَذَابًا ﴿٣۰﴾

Sesungguhnya neraka Jahannam itu (padanya) ada tempat pengintai, lagi menjadi tempat kembali bagi orang-orang yang melampaui batas, mereka tinggal di dalamnya berabad-abad lamanya, mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula mendapat) minuman, sebagai pambalasan yang setimpal. Sesungguhnya mereka tidak berharap (takut) kepada hisab, dan mereka mendustakan ayat-ayat Kami dengan sesungguh- sungguhnya. Dan segala sesuatu telah Kami catat dalam suatu kitab. Karena itu rasakanlah. Dan Kami sekali-kali tidak akan menambah kepada kamu selain daripada azab.” (An-Naba’: 21-30)

Kaitan Dengan Ayat Sebelumnya:

Menurut Imam Syaukani rahimahullah, ayat ke 21 adalah penjabaran dari ‘hari keputusan’ yang disebutkan dalam ayat ke 17. Maka, salah satu keputusan Allah pada hari itu adalah orang-orang kafir yang mengingkari ayat-ayat Allah, mereka akan masuk neraka jahannam selama-lamanya. (Dari kitab ‘Fathul Qadir’, karya Imam Syaukani (2/1575), diterbitkan oleh ‘An-Nasyir Ad-Dauly’, Riyadh, KSA)

Tafsir:

Di dalam sembilan ayat ini Allah menjelaskan tentang 4 hal berkaitan dengan neraka:

Pertama, penjaga neraka yang selalu mengintai dan mengawasi.

Kedua, sifat-sifat orang yang menjadi penghuni neraka.

Ketiga, berapa lama orang kafir di dalam neraka.

Keempat, beberapa gambaran siksa neraka.

Penjaga neraka

Di dalam ayat ke 21 Allah menjelaskan bahwa neraka Jahannam adalah ‘tempat pengintai’. Maksudnya, di depan pintu neraka Jahannam ada malaikat penjaga neraka yang mengintai dan mengawasi orang-orang kafir. Selalu siap menyeret mereka ke dalam neraka jahanam.

Nama-nama penghuni neraka sudah ada

Di dalam ayat ke 22 ada penjelasan bahwa nama-nama orang kafir tersebut sudah tertulis di sisi Allah, sehingga malaikat penjaga neraka tidak akan salah memasukkan seseorang ke dalam neraka jahanam. (Dari kitab ‘Fathul Qadir’, karya Imam Syaukani (2/1576), ‘An-Nasyir Ad-Dauly’, Riyadh, KSA)

Sifat-sifat para penghuni neraka

Sifat-sifat penghuni neraka yang ada di dalam ayat-ayat ini adalah:

Pertama, melampaui batas, maksudnya adalah melampaui batas dalam kekafiran.

Kedua, tidak meyakini hari kebangkitan, yang dengan sebab ini mereka tidak mengharap mendapat balasan baik di akherat.

Ketiga, sangat keras dalam menolak dan mengingkari ayat-ayat Allah.

Lamanya orang kafir disiksa di neraka:

Di dalam ayat ke 23 Allah menjelaskan bahwa mereka disiksa di dalam neraka ‘berabad-abad lamanya’. Maksudnya adalah orang-orang kafir disiksa di dalam neraka selama-lamanya. Dan ini adalah pendapat mayoritas ulama. (Dari kitab ‘Zadul Masir’, karya Imam Ibnul Jauzi, halaman 1507, ‘Al-Maktab Al-Islamy dan Dar Ibn Al-Hazm)

Beberapa gambaran siksa neraka

Kemudian di dalam ayat ke 24 dan 25 Allah menjelaskan sebagian siksaan yang diterima orang-orang kafir di dalam neraka:

Pertama, mereka tidak mendapatkan rasa ‘sejuk’ yang bisa meringankan panasnya neraka.

Kedua, mereka tidak mendapatkan minuman yang bisa mengurangi rasa haus mereka di dalam neraka.

Ketiga, mereka hanya mendapatkan air yang paling panas, dan cairan tubuh orang-orang yang disiksa di dalam neraka.

Para ahli tafsir mengatakan bahwa ayat ini adalah ayat yang paling keras dan ‘menyakitkan’ terhadap orang-orang kafir. (Dari kitab ‘At-Tafsir Al-Wadhih Al-Muyassar’, karya syaikh ‘Ali Ash-Shabuny, halaman 1517, ‘Al-Maktabah Al-‘Ashriyyah’)

Siksa neraka untuk orang kafir tidak pernah berhenti

Di dalam ayat ke 30, ada penjelasan bahwa siksa neraka untuk orang kafir tidak pernah selesai. Setiap kali kulit mereka terbakar api neraka, Allah menggantinya dengan kulit yang baru, lalu disiksa lagi. Dan begitu seterusnya. Dan setiap kali api neraka hampir padam, Allah akan membuat api neraka berkobar-kobar lagi. (Dari kitab ‘Fathul Qadir’, karya Imam Syaukani (2/1576), ‘An-Nasyir Ad-Dauly’, Riyadh, KSA)

Pelajaran aqidah:

1. Orang-orang kafir disiksa di dalam neraka selama-lamanya.

2. Mendustakan dan menolak ayat-ayat Allah adalah kekafiran.

Neraka adalah salah satu bukti keadilan Allah, karena Allah memasukkan seseorang ke dalam neraka sesuai dengan ‘kejahatan’ yang dilakukan. Dan menolak ayat-ayat Allah adalah salah satu kejahatan yang paling besar. Wallahu a’lam

Kedua: Surga Yang Penuh Kenikmatan

إِنَّ لِلْمُتَّقِينَ مَفَازًا ﴿٣۱﴾ حَدَائِقَ وَأَعْنَابًا ﴿٣۲﴾ وَكَوَاعِبَ أَتْرَابًا ﴿٣٣﴾ وَكَأْسًا دِهَاقًا ﴿٣٤﴾ لَا يَسْمَعُونَ فِيهَا لَغْوًا وَلَا كِذَّابًا ﴿٣٥﴾ جَزَاءً مِنْ رَبِّكَ عَطَاءً حِسَابًا ﴿٣٦﴾

Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa mendapat kemenangan, (yaitu) kebun-kebun dan buah anggur, dan gadis-gadis remaja yang sebaya, dan gelas-gelas yang penuh (berisi minuman). Di dalamnya mereka tidak mendengar perkataan yang sia-sia dan tidak (pula) perkataan dusta. Sebagai pembalasan dari Tuhanmu dan pemberian yang cukup banyak.” (An-Naba’: 31-36)

Kaitan Dengan Ayat Sebelumnya:

Di beberapa ayat sebelumnya Allah menyebutkan beberapa hal berkaitan dengan neraka. Maka di ayat 31 sampai 36 Allah menyebutkan beberapa hal berkaitan dengan surga. Sehingga, sangat jelas terlihat keindahan makna Al-Qur’an. Karena kandungan ayat-ayat Al-Qur’an seimbang antara ‘ancaman’ dan ‘harapan’. Dengan membaca ayat-ayat tentang neraka, seseorang akan merasa ‘takut’, sehingga jika ada keinginan berbuat maksiat maka dengan izin Allah dia tidak akan melakukan keinginannya. Akan tetapi, jika kita hanya diliputi rasa takut, maka tidak baik. Kita perlu ‘harapan’ untuk motivasi berbuat kebaikan. Dan ‘harapan’ ini muncul setelah kita membaca ayat-ayat tentang surga. Maa syaa Allah, yang sangat indah firman-firman Nya. Wallahu a’lam

Tafsir:

Di beberapa ayat ini Allah menjelaskan 3 hal berkaitan dengan surga:

Pertama, penghuni surga, mereka adalah orang-orang bertakwa.

Kedua, beberapa gambaran kenikmatan surga.

Ketiga, sebab masuk surga, yaitu takwa.

Calon Penghuni Surga:

Di dalam ayat ke 31, Allah menegaskan bahwa orang-orang bertakwa diputuskan masuk ke dalam surga. Apalagi jika kita melihat susunan ayatnya berdasarkan kaidah bahasa Arab, maka semakin yakin bahwa hanya orang-orang bertakwa yang berhak masuk ke dalam surga.

Beberapa Gambaran Kenikmatan Surga:

Kemudian, di ayat-ayat selanjutnya Allah menyebutkan beberapa gambaran kenikmatan surga. Diantaranya adalah:

Pertama, mereka mendapatkan kebun-kebun.

Kedua, mereka mendapatkan bidadari-bidadari yang cantik jelita, usia remaja.

Ketiga, gelas-gelas indah yang penuh dengan minuman.

Keempat, tidak mendengar ucapan-ucapan yang menyakitkan hati.

Disebutkan di dalam banyak ayat bahwa di kebun-kebun ini ada sungai-sungai yang mengalir. Akan tetapi air yang mengalir di sungai-sungai itu bukan air biasa. Akan tetapi ada empat macam sungai. Yaitu sungai madu, sungai susu, sungai khamer, dan sungai air tawar. Hal ini seperti yang Allah sebutkan di dalam firman Nya:

“(Apakah) perumpamaan (penghuni) jannah yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka, sama dengan orang yang kekal dalam jahannam dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong ususnya?” (Muhammad: 15)

Kesimpulan:

Maka inilah tiga aqidah Islam yang bisa kita petik dari surat An-Naba’: (1) Beriman kepada Allah dan sifat-sifat kesempurnaanNya. (2) Beriman kepada hari keputusan. (3) Dan beriman kepada surga serta neraka. Wallahu a’lam