
Sesungguhnya ikhlash (meniatkan hanya karena Allah) dalam amalan perbuatan adalah pondasi diterimanya amalan tersebut serta merupakan tangga sampainya amalan tersebut (kepada Allah). Allah berfirman,
وما أمروا إلا ليعبدوا الله مخلصين له الدين حنفاء
“Tidaklah mereka diperintah melainkan supaya menyembah beribadah kepada Allah dengan meng-ikhlash-kan seluruh agama (amalan) hanya untuk-Nya dalam keadaan hanif (condong pada kebenaran).” (QS. Al Bayyinah: 5)
Dalam shahih Bukhori dan Muslim, dari ‘Umar -radhiyallahu ‘anhu- bahwasanya Rasulullah -shallallaahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,
الأعمال بالنية وكل امرئ ما نوى
“Seluruh perbuatan (baik) itu dinilai dengan niatnya, dan pada setiap orang akan mendapatkan balasan sesuai apa yang ia niatkan.”
Dan
tidaklah berlalu orang yang telah berlalu, dan tidaklah sampai orang
yang telah sampai (kepada kemuliaan & janji Allah) dari para
salaf (sahabat, tabi’in, tabi’ut tabi’in) melainkan dengan
ikhlash kepada Allah Rabb semesta Allah.
Berkata Abu Bakr Al Mawardiy -rahimahullah-,
“Aku mendengar seseorang berkata
kepada Imam Ahmad bin Hanbal
lalu menyebutkan tentang
Shidqu (kejujuran) dan Ikhlash,
maka Imam Ahmad menjawab,
بهذا ارتفع القوم
“Dengan sebab ini (benar & ikhlasnya niat),
maka suatu kaum akan tinggi mulia.”
Dan hanyasaja seseorang itu akan meraih ilmu sesuai dengan kadar keikhlasan dia (dalam menuntut ilmu).
[Diterjemahkan dari kitab Khulashoh Ta’zhimil ‘Ilmi hal.11 karya Syaikh Shalih Al ‘Ushoimi -hafizhahullah- dengan penambahan judul dari kami -pent.]
Kata kunci: mulia, niat, ikhlash
Kata kunci: mulia, niat, ikhlash
.
~ ~ ~ ~ ~ ~
Dukung program & kegiatan Bidang Dakwah Pondok Pesantren Al Ukhuwah Sukoharjo melalui donasi yang dapat disalurkan melalui rekening kami BNI Syariah
0750020567 an. Yayasan Pendidikan Al Ukhuwah
Konfirmasi via WA/SMS kirim ke 085229200443 (Ust. Mujiron, M.Pd.I)
Profil & Program Kegiatan :